Beberapa pemimpin Eropa bereaksi negatif terhadap pengumuman tarif Presiden Trump.
Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni menulis di media sosial bahwa dia merasa tarif itu salah arah dan tidak akan membantu baik AS atau Italia.
“Kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk bekerja menuju kesepakatan dengan Amerika Serikat, dengan tujuan menghindari perang dagang yang pasti akan melemahkan Barat demi pemain global lainnya. Dalam hal apa pun, seperti biasa, kami akan bertindak demi kepentingan Italia dan ekonominya, juga dengan berdiskusi dengan mitra Eropa lainnya,” tulisnya.
Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson di media sosial menulis, kami tidak ingin hambatan perdagangan yang semakin meningkat. Kami tidak ingin perang dagang … kami ingin menemukan jalan kembali ke jalur perdagangan dan kerja sama bersama dengan AS, sehingga orang -orang di negara kami dapat menikmati kehidupan yang lebih baik. “
Manfred Weber, presiden kelompok Partai Rakyat Eropa, partai terbesar di Uni Eropa, mengatakan di media sosial: “Hari ini bukan hari pembebasan – hari kebencian itu. Tarif Donald Trump tidak membela perdagangan yang adil, mereka menyerangnya karena ketakutan dan melukai kedua sisi Atlantik. Eropa berdiri bersatu, siap untuk mempertahankan kepentingannya, dan terbuka untuk pembicaraan yang adil, perusahaan yang adil.”
Perdana Menteri Irlandia Micheal Martin menyebut tarif itu “sangat disesalkan,” menambahkan, “Saya sangat percaya bahwa tarif tidak menguntungkan siapa pun. Prioritas saya, dan pemerintah, adalah untuk melindungi pekerjaan Irlandia dan ekonomi Irlandia.”
