JAKARTA (Antara) – Jawa Barat telah muncul sebagai provinsi dengan jumlah penerima bantuan sosial tertinggi yang terlibat dalam perjudian online pada paruh pertama tahun 2025, menurut Menteri Urusan Sosial Saifullah Yusuf.
“Java Barat merekam 49.431 penerima yang terlibat dalam perjudian online, dengan transaksi sebesar RP199 miliar [US$12.2 million]”Kata Yusuf setelah pertemuan terbatas dengan Kepala Laporan Transaksi Keuangan dan Pusat Analisis (PPATK) pada hari Kamis.
Dia menambahkan bahwa Java Tengah diikuti dengan 18.363 penerima dan transaksi dengan total Rp83 miliar, sementara Java Timur mencatat 9.771 penerima dengan transaksi Rp53 miliar.
Di Jakarta, 7.717 orang ditemukan telah menyalahgunakan dana bantuan sosial mereka untuk perjudian online, dengan total nilai transaksi RP36 miliar.
Sementara itu, Banten mencatat RP25 miliar dalam transaksi perjudian dari 5.317 penerima bantuan, dan Lampung melihat Rp18 miliar dalam transaksi yang melibatkan 5.039 orang.
Di tingkat distrik dan kota, Distrik Bogor memiliki jumlah penerima tertinggi yang terlibat, dengan 5.497 orang dan transaksi RP22 miliar. Itu diikuti oleh Surabaya City, dengan 1.816 orang dan RP9 miliar, dan Jakarta Tengah dengan 1.754 orang dan RP9 miliar.
Di seluruh negeri, total 132.557 penerima bantuan sosial ditemukan telah terlibat dalam perjudian online selama paruh pertama tahun 2025, dengan transaksi mencapai RP542,5 miliar, berdasarkan penelusuran rekening bank penerima manfaat oleh PPATK.
“Ini mengungkapkan pola yang harus kita waspadai. Kami ingin bantuannya tepat sasaran dan tidak disalahgunakan untuk berjudi,” Yusuf menekankan.
Kementerian Urusan Sosial saat ini memverifikasi dan mencocokkan data akun penerima manfaat untuk memastikan bahwa bantuan dari Family Hope Program (PKH) dan Program Bantuan Pangan hanya didistribusikan kepada individu yang memenuhi syarat dan digunakan sebagaimana dimaksud.
Berita terkait: Tidak ada bantuan beras untuk penjudi online, tersangka teror: bulog
Berita terkait: VP Indonesia memperingatkan agar tidak menggunakan bantuan subsidi upah untuk perjudian online
Penerjemah: Prasetyo, Kenzu
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © Antara 2025