Jakarta (Antara) – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo telah menekankan peran penting dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam memajukan ekonomi Indonesia, mengutip jumlah besar, ketahanan, dan partisipasi perempuan yang kuat sebagai kekuatan utama.
“UMKM telah lama menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia dan penting untuk menjadi negara maju,” katanya pada pembukaan acara 2025 Indonesia Creative Works (KKI) di Jakarta pada hari Kamis.
Dengan lebih dari 65 juta UKM di seluruh negeri, Warjiyo mengatakan mereka memiliki potensi untuk berfungsi sebagai mesin utama pertumbuhan ekonomi, terutama jika perkembangan mereka semakin dipercepat.
Dia juga mencatat bahwa UMKM sangat tangguh selama masa krisis dan volatilitas pasar. Selain itu, sebagian besar pengusaha MSME adalah perempuan, banyak di antaranya mendukung keluarga mereka dan mendanai pendidikan anak -anak mereka.
“Inilah sebabnya mengapa UMKM mewakili lebih dari sekadar pertumbuhan ekonomi,” kata Warjiyo. “Setiap kisah sukses MSM berkontribusi pada ketahanan nasional dan mendukung masa depan generasi berikutnya.”
Warjiyo menguraikan strategi pengembangan ekonomi dan keuangan inklusif bank sentral, yang berfokus pada peningkatan daya saing, memperluas akses keuangan, dan memperkuat literasi dan inklusi keuangan.
Daya saing ditingkatkan melalui dukungan untuk sektor -sektor seperti tekstil tradisional, kerajinan, kopi, dan bisnis kuliner lokal. Akses keuangan sedang diperluas melalui platform pencocokan bisnis digital yang menghubungkan MSMES dengan lembaga keuangan. Sementara itu, BI berupaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan melalui modul pendidikan dan program pelatihan nasional.
Pada kuartal pertama 2025, Bank Indonesia mendukung 2.537 UKM – sebagian besar perusahaan mikro di bidang manufaktur, pertanian, ternak, dan perikanan. Bisnis ini mencatat peningkatan pendapatan rata-rata 13,3 persen tahun-ke-tahun.
Di antara mereka, 431 UMKM melaporkan peningkatan pendapatan ekspor 59,7 persen, sementara 1.655 bisnis menggunakan platform digital mencapai pertumbuhan pendapatan 29,9 persen. Pembiayaan MSME juga naik 16,8 persen pada periode yang sama.
Acara KKI 2025, berjalan dari 7 hingga 10 Agustus, menunjukkan keberhasilan dan potensi MSM.
Sebanyak 362 bisnis yang dikuratori-dipilih bekerja sama dengan delapan kementerian dan lembaga pemerintah-berpartisipasi dalam pameran langsung.
Lebih dari 1.100 UMKM juga menampilkan produk mereka dalam pameran virtual, termasuk tekstil tradisional, kerajinan, kopi, makanan olahan, dan barang yang berfokus pada keberlanjutan. Pameran ini dapat diakses melalui karyakreatifindonesia.co.id.
Warjiyo mengatakan BI menargetkan keuntungan yang signifikan dari acara tersebut, termasuk peningkatan pencocokan bisnis, ekspor, dan pembiayaan, dengan tujuan keseluruhan meningkatkan total pendapatan MSME sebesar 65 persen pada tahun 2025.
Acara KKI tahun ini juga menyoroti transisi hijau dan inklusivitas. Zona Pulau Hijau Khusus menampilkan produk-produk ekonomi melingkar seperti fashion lingkungan, furnitur lingkungan, dan inovasi berbasis limbah termasuk pemrosesan Black Soldier Fly (BSF). Pendidikan publik tentang keberlanjutan didukung melalui alat -alat seperti kalkulator jejak karbon.
Untuk mempromosikan keterlibatan pemuda dan inklusivitas dalam pengembangan MSME, acara ini juga menampilkan koleksi mode siap pakai yang dirancang dengan desainer regional muda, serta peragaan busana “Langgam Dua Hati” yang melibatkan para penyandang cacat.
Berita terkait: Indonesia, Singapura meningkatkan perdagangan dan kolaborasi MSME
Berita terkait: UMKM mendukung MBG sebagai Gerakan Ekonomi Rakyat: Menteri
Penerjemah: Primayanti
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © Antara 2025
