JAKARTA (Antara) – Program Meal Nutritious (MBG) gratis mencerminkan komitmen Indonesia untuk mencapai kemandirian gizi, menurut Kantor Komunikasi Presiden (PCO).
Dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu, wakil PCO untuk diseminasi dan informasi media Noudhy Valdryno mengatakan inisiatif ini lebih dari sekadar skema bantuan makanan-ini adalah investasi jangka panjang pada anak-anak negara itu.
Program ini mendistribusikan makanan secara langsung di sekolah -sekolah melalui dapur, secara resmi dikenal sebagai unit layanan pemenuhan nutrisi (SPPG), untuk memastikan mereka menjangkau masyarakat di seluruh negeri.
Penerima termasuk jutaan anak sekolah, wanita hamil, ibu menyusui, dan balita, memberi mereka akses setiap hari ke makanan bergizi.
Valdryno mencatat bahwa inisiatif ini meningkatkan konsentrasi anak -anak, kinerja akademik, pertumbuhan fisik, dan perkembangan otak.
Seiring waktu, diharapkan untuk meletakkan fondasi untuk “generasi superior” untuk mendukung visi Golden Indonesia 2045, tambahnya.
“Seperti yang dinyatakan koalisi sekolah, program ini sangat cocok untuk negara-negara seperti Indonesia,” katanya, merujuk pada kemitraan global yang bekerja untuk memastikan setiap anak menerima makanan sekolah yang sehat.
Sejauh ini, MBG telah mencapai sekitar 8 juta penerima, mulai dari siswa pendidikan anak usia dini hingga siswa sekolah menengah atas dan siswa sekolah kejuruan, serta wanita hamil dan balita.
Ikeu Tanziha, anggota Dewan Ahli Badan Nutrisi Nasional (BGN), mengatakan program ini sudah menunjukkan manfaat yang terukur.
Di Bogor City, misalnya, pemantauan selama 15 minggu implementasi menemukan peningkatan rata -rata indeks massa tubuh (BMI) di antara anak -anak dan remaja. Hasil serupa dicatat di Aceh, di mana status gizi siswa sekolah dasar membaik setelah menerima makanan MBG.
Penelitian oleh National Research and Innovation Agency (BRIN) mendukung temuan ini, menunjukkan bahwa program ini meningkatkan konsentrasi siswa dan kemampuan kognitif, terutama di antara mereka yang sebelumnya melewatkan sarapan.
Sebuah studi di Medan, Sumatra Utara, juga mengaitkan MBG dengan peningkatan motivasi siswa, kehadiran, dan fokus kelas.
Di luar kesehatan dan pendidikan, program MBG juga meningkatkan ekonomi lokal dengan menciptakan lapangan kerja di dapur dan sumber bahan baku dari pemasok lokal kecil dan perusahaan milik desa.
Berita terkait: Makanan gratis mencapai 49 persen ibu yang ditargetkan, balita di Indonesia
Berita terkait: Indonesia meningkatkan pelatihan keamanan makanan untuk program makanan gratis
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djanhan
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © Antara 2025