Jakarta (Antara) – Pemerintah telah mengidentifikasi tujuh juta hektar lahan sebagai situs potensial untuk program kehutanan sosial, yang diharapkan dapat mendukung upaya Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat ketahanan pangan.
“Kami memiliki rencana untuk Program Kehutanan Sosial, sebuah inisiatif yang ditetapkan sebagai program strategis nasional,” menteri kehutanan Raja Juli Antoni menyatakan dalam siaran pers dari kantornya di sini pada hari Sabtu.
Dia menjelaskan bahwa program ini pada dasarnya telah beroperasi sejak administrasi presiden ke -7 Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), dengan 8,3 juta hektar lahan yang dikonversi menjadi “hutan sosial.”
“Selama masa jabatan Presiden Jokowi, pemerintah mengidentifikasi 12,7 juta hektar tanah potensial,” katanya.
“Petani sudah memiliki akses ke 8,3 juta hektar, yang berarti bahwa empat juta hektar tetap tersedia untuk digunakan,” tambah Antoni.
Menteri mengklarifikasi bahwa tujuh juta hektar yang baru diumumkan termasuk sisa empat juta hektar yang sebelumnya diidentifikasi, bersama dengan tanah yang baru dinilai.
“Berdasarkan evaluasi saya, total potensi lahan telah meningkat dari 12,7 juta menjadi 15 juta hektar. Dengan kata lain, kami sekarang memiliki kesempatan untuk memberi petani kami akses ke tujuh juta hektar hutan sosial,” katanya.
Antoni lebih lanjut menekankan komitmen pemerintah untuk mendorong petani lokal untuk menggunakan daerah berhutan yang optimal untuk berkontribusi pada tujuan makanan dan swasembada energi Indonesia.
Pada saat yang sama, ia menggarisbawahi perlunya menyeimbangkan tujuan -tujuan ini dengan langkah -langkah keberlanjutan untuk melindungi ekosistem hutan.
Untuk tujuan ini, Menteri menyoroti perlunya penjaga hutan untuk mengadopsi pendekatan yang lebih manusiawi dan kolaboratif untuk perlindungan hutan – yang menyambut petani sambil memastikan pemanfaatan sumber daya yang bertanggung jawab.
Berita terkait: Kementerian Mendukung Kecukupan Makanan Melalui Kehutanan Sosial
Berita terkait: Kehutanan Sosial meningkatkan pendapatan untuk 1,4 keluarga MLN: Menteri Indonesia
Berita terkait: Kementerian menyoroti ketidaksetaraan gender dalam kehutanan sosial
Penerjemah: Arnidhya N, Tegar Nurfitra
Editor: Primayanti
Hak Cipta © Antara 2025
