Jakarta (Antara) – Presiden Prabowo Subianto memanggil beberapa menteri Kabinet Merah dan Putih ke Istana Presiden, Jakarta, pada hari Senin untuk membahas persiapan pengembangan sekolah khusus di bawah program Sekolah Rakyat (Sekolah Rakyat).
“Mengakui bahwa setiap warga negara memiliki hak untuk pendidikan yang lebih baik, pemerintah berencana untuk mendirikan sekolah -sekolah ini di setiap wilayah yang membutuhkan,” Menteri pemberdayaan masyarakat yang terkoordinasi, Muhaimin Iskandar, mengatakan kepada media di istana.
Dalam mengimplementasikan program nasional, katanya, pemerintah pusat akan bersinergi dengan administrasi regional yang akan menyiapkan plot lahan atau bangunan untuk pendirian sekolah, yang dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak -anak dari keluarga yang kurang mampu.
Juga di Istana, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menguatkan pernyataan Iskandar, mengatakan bahwa beberapa pemimpin regional telah menyarankan lokasi potensial untuk sekolah.
Sementara itu, Menteri Urusan Sosial, Saifullah Yusuf, mengungkapkan niatnya untuk memberi pengarahan kepada Presiden Prabowo tentang beberapa hal, mulai dari kesiapan fasilitas dan infrastruktur yang diperlukan hingga penerimaan siswa dan perekrutan guru.
Berita terkait: Indonesia untuk membangun 200 sekolah asrama gratis untuk kurang mampu
Dia juga menyoroti bahwa pemerintah pusat telah mengidentifikasi lebih dari 200 lokasi potensial untuk program ini, termasuk aset yang dikelola oleh kementerian urusan sosial dan situs yang diusulkan oleh pemerintah provinsi, distrik, dan kota.
“Situs yang diidentifikasi terdiri dari bangunan dan bidang tanah yang kosong. Setelah penilaian, kami telah menyatakan 53 situs untuk siap untuk program ini, yang sebagian besar adalah aset milik Kementerian Urusan Sosial,” katanya.
Selama pertemuan Kabinet Pleno pada 21 Maret 2025, Presiden Prabowo mengumumkan target pemerintah untuk membangun 200 sekolah asrama di tingkat sekolah dasar, SMP, dan senior di bawah program Sekolah Rakyat tahun ini.
Dari 200 sekolah yang direncanakan, 53 telah ditargetkan untuk pelantikan dalam tiga bulan ke depan, katanya.
Presiden menggarisbawahi bahwa target tahun ini adalah tahunan, yang berarti pemerintah bertujuan untuk mendirikan 200 sekolah orang setiap tahun untuk memastikan bahwa setiap distrik memiliki setidaknya satu sekolah seperti itu pada akhir masa kepresidenannya pada tahun 2029.
Berita terkait: Sekolah Rakyat bertujuan untuk memberantas kemiskinan, konstruksi dimulai segera
Penerjemah: Mentari D, Tegar Nurfitra
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Hak Cipta © Antara 2025