Jakarta (Antara) – Presiden Indonesia Prabowo Subianto menerima kunjungan dari Presiden Bank Pembangunan Baru (NDB) Dilma Vana Rousseff di Istana Merdeka di Jakarta pada hari Selasa.
Rousseff dan rombongannya tiba di Istana Merdeka sekitar pukul 16:08 waktu setempat, di mana mereka disambut oleh penjaga kehormatan di halaman.
Presiden Prabowo menyambut mantan presiden Brasil di teras istana sebelum mengawalnya ke ruang kredensial.
Kedua pemimpin kemudian berjabat tangan dan berpose untuk sesi foto di depan jurnalis.
Keduanya kemudian melanjutkan ke Kantor Presiden untuk pertemuan bilateral bersama delegasi masing -masing.
“Kapan Anda tiba di Indonesia?” Prabowo bertanya kepada Rousseff, yang menjawab bahwa dia telah mendarat di negara itu pada hari sebelumnya.
Menteri Luar Negeri Indonesia Sugiono, Menteri Investasi dan Hilir Rosan Perkasa Roeslani, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menemani Kepala Negara Indonesia selama pertemuan tersebut.
Sebelum pertemuannya dengan Prabowo, Rousseff telah bertemu dengan Menteri Koordinasi Indonesia untuk Urusan Ekonomi, Airlangga Hartarto, sebelumnya pada hari yang sama.
Selama pertemuan itu, Hartarto memberi pengarahan kepada presiden NDB tentang misi prioritas pemerintah Indonesia-secara koleksi disebut Asta Cita-termasuk keamanan energi, swasembada pangan, dan akses yang sama ke air bersih.
“Saat ini, Indonesia sedang menerapkan program makanan bergizi gratis di berbagai tingkat pendidikan nasional, yang bertujuan untuk merangsang ekonomi pedesaan dan menciptakan efek pengganda,” kata Hartarto kepada Rousseff di kantornya di Jakarta.
Sementara itu, Rousseff mengundang Indonesia untuk bergabung dengan NDB, sebuah bank pengembangan multilateral yang didirikan oleh negara -negara anggota pendiri Grup BRICS, yang baru -baru ini diakses oleh Indonesia.
Sementara Indonesia pertama kali diundang untuk bergabung dengan bank pada tahun 2022, masih meninjau proses keanggotaan.
Didirikan pada Juli 2014 dan berkantor pusat di Shanghai, Cina, tujuan utama NDB adalah untuk mendanai konstruksi infrastruktur dan proyek pembangunan berkelanjutan di negara -negara berkembang.
Bank juga menganjurkan proses industrialisasi untuk menciptakan peluang kerja dan pada akhirnya mengatasi masalah terkait kemiskinan yang dihadapi negara-negara tersebut.
Berita terkait: Presiden NDB Mengundang Indonesia untuk Bergabung sebagai Anggota: Airlangan
Berita terkait: FM Indonesia membagikan program nasional pemerintah dengan NDB
Penerjemah: Mentari D, Tegar Nurfitra
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © Antara 2025