Beranda Nasional Peziarah lansia harus memprioritaskan kesehatan selama haji: pelayanan

Peziarah lansia harus memprioritaskan kesehatan selama haji: pelayanan

2
0
Peziarah lansia harus memprioritaskan kesehatan selama haji: pelayanan


Jakarta (Antara) – Kementerian Kesehatan menasihati para peziarah lansia untuk memperhatikan kesehatan mereka saat melakukan ibadah haji di Arab Saudi, di mana kondisi lingkungan dan cuaca dapat menimbulkan tantangan.

“Misalnya, saat tampil wukuf Di Arafah, ada cuaca ekstrem dengan suhu tinggi, yang sering menyebabkan dehidrasi, stroke panas, dan kelelahan, “direktur layanan kesehatan kementerian untuk kelompok -kelompok rentan, Imran Pambudi, yang dinyatakan di sini pada hari Senin.

Oleh karena itu, ia menekankan perlunya tempat berlindung, hidrasi yang memadai, dan pengawasan medis untuk orang tua untuk mengurangi risiko ini.

Kegiatan ibadah haji lainnya yang membutuhkan kehati -hatian termasuk Thawaf Ifadah, atau mengelilingi kaaba tujuh kali dalam arah berlawanan arah jarum jam.

Kondisi yang ramai selama ritual ini memaparkan peziarah lansia terhadap cedera, kelelahan, dan risiko pernapasan. Dia menekankan bahwa orang tua mungkin memerlukan bantuan dan alat bantu seperti kursi roda.

Selain itu, ritual Sa’i yang menuntut secara fisik, yang melibatkan berjalan bolak -balik di antara perbukitan Safa dan Marwah, dapat memicu kelelahan dan masalah bersama untuk orang tua.

“Orang tua dapat menggunakan alat bantu mobilitas atau istirahat selama Sa’i jika perlu,” katanya.

Berita terkait: Kementerian Menyebarkan 188 Petugas Kesehatan untuk Haji Haji di Arab Saudi

Selain itu, ia mencatat bahwa Jamrah, atauStoning of the SetanDi Mina, yang melibatkan jarak jauh dan kerumunan, juga dapat meningkatkan risiko kelelahan, dehidrasi, dan cedera.

Oleh karena itu, untuk memastikan keamanan, Pambudi menyarankan agar orang tua melakukan Stoning of the Setan ritual selama periode yang lebih tenang atau mendelegasikannya Haji Badal Perwakilan bila perlu.

Pemerintah Indonesia telah mengintegrasikan data kesehatan peziarah ke dalam sistem informasi kesehatan haji (Siskohatkes).

Sebelum berangkat, calon peziarah haji harus memenuhi kriteria kesehatan, termasuk kebugaran fisik dan mental, untuk memastikan kesiapan untuk perjalanan panjang dan berbagai tindakan ibadah.

Berita terkait: Pemerintah menyiapkan vaksin polio untuk peziarah haji, petugas

Penerjemah: Lintang, Kenzu
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Hak Cipta © Antara 2025



Source link

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini