Jakarta (Antara) – Pembicara Dewan Perwakilan Regional (DPD), Sultan B. Najamudin, telah menyerukan pembangunan inklusif dan adil yang mencapai bahkan komunitas yang paling terpencil, dalam memperingati Hari Kemerdekaan ke -80 Indonesia.
“Kemerdekaan sejati hanya direalisasikan ketika semua warga negara – termasuk mereka yang berada di daerah yang terbelakang, perbatasan, dan terluar (3T) – memiliki akses ke peluang ekonomi, perawatan kesehatan, dan infrastruktur yang memadai,” katanya dalam siaran pers pada hari Senin.
Untuk tujuan ini, Najamudin menegaskan komitmen DPD untuk mendukung implementasi program Asta Cita Presiden Prabowo yang bertujuan untuk mencapai pengembangan yang adil.
Dia mencatat bahwa salah satu prioritas legislatif DPD adalah untuk memasukkan RUU Pemerintah Daerah dalam Program Legislasi Prioritas, melihatnya sebagai alat penting untuk memperkuat otonomi dan tata kelola regional.
“RUU tersebut harus memastikan penyesuaian fiskal, peningkatan pengiriman layanan dasar, dan partisipasi masyarakat aktif dalam pengembangan,” katanya.
Menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, Najiamudin menekankan perlunya upaya terintegrasi di seluruh sektor ekonomi, kesehatan, dan infrastruktur.
“Kita harus mempromosikan investasi yang inklusif, memberdayakan perusahaan mikro, kecil, dan menengah (MSMS), memperluas akses ke perawatan kesehatan penting, dan mempercepat pengembangan jalan, pelabuhan, dan konektivitas digital,” katanya.
Dia lebih lanjut menekankan bahwa kebebasan politik harus disertai dengan keadilan sosial dan keberlanjutan lingkungan.
Perkembangan Indonesia, menurutnya, harus dipandu oleh prinsip -prinsip keberlanjutan, terutama dalam menghadapi krisis iklim global.
“Demokrasi kita harus substantif, bukan hanya prosedural. Ini harus melayani kepentingan komunitas lokal, pelestarian ekologis, dan generasi mendatang,” tegasnya.
Najamudin menyimpulkan dengan mendesak semua pemangku kepentingan untuk bekerja sama untuk mewujudkan kemandirian yang bermakna.
Penerjemah: Melalusa Susthira, Raka Adji
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Hak Cipta © Antara 2025