JAYAPURA (Antara) – Kepala Polisi Regional Papua, Inspektur Jenderal Patrige Renwarin, mengkonfirmasi bahwa mayat 11 penambang emas ilegal yang dibunuh oleh kelompok separatis di provinsi Papua dataran tinggi pada 6 April 2025, telah diambil.
“Memang benar bahwa 11 penambang, yang menjadi korban pembantaian, telah dievakuasi,” ia memberi tahu setelah memimpin pelantikan delapan kepala polisi resor di Jayapura, Provinsi Papua, pada hari Sabtu.
Memberikan rincian lebih lanjut, ia mengatakan kepada media bahwa 10 mayat ditemukan dari empat tambang ilegal yang berbeda di distrik Yahukimo, sementara satu mayat diambil dari distrik Pegunungan Bintang.
Dia mengatakan bahwa mayat-mayat yang ditemukan di Yahukimo dibawa ke rumah sakit umum di distrik Dekai untuk identifikasi, menambahkan bahwa hanya dua dari mereka yang telah diidentifikasi sejauh ini.
Mayat penambang ilegal yang terbunuh di Pegunungan Bintang dibawa ke distrik Digoel Boven, provinsi Papua Selatan, ia memberi tahu.
“Setelah diidentifikasi, mayat -mayat itu akan dikembalikan ke keluarga mereka untuk dimakamkan,” katanya.
Sementara 11 mayat telah ditemukan, Renwarin memberi tahu bahwa Kepolisian Regional Papua belum mengakhiri operasi evakuasi karena mereka sedang menunggu konfirmasi apakah jumlah korban yang sebenarnya lebih tinggi dari yang dilaporkan.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan dengan tegas membantah klaim kelompok bersenjata untuk menghilangkan agen intelijen militer yang menyamar sebagai warga sipil di dataran tinggi Papua, menegaskan bahwa 11 korban dikonfirmasi sebagai warga sipil.
Kepala Biro Informasi Kementerian, Brig. Jenderal Frega Wenas Inkiriwang, menekankan pada hari Kamis bahwa Indonesia tetap teguh dalam komitmennya untuk memprioritaskan cara hukum dan damai untuk mengatasi gerakan separatis di wilayah Papua.
Personel militer Indonesia yang ditempatkan di wilayah tersebut hanya ditugaskan untuk memastikan keamanan dan melindungi warga sipil, tambahnya.
Oleh karena itu, Inkiriwang menekankan bahwa tuduhan kelompok itu bahwa Angkatan Bersenjata Nasional Indonesia (TNI) terlibat dalam kegiatan penambangan ilegal di Papua adalah salah.
Berita terkait: Tembakan Pemberontak Papua Bersenjata di Paha di Papua Tengah: Polisi
Berita terkait: Polisi, Angkatan Darat dikerahkan di Rumah Sakit Papua Setelah Ancaman Pemberontak: Pejabat
Penerjemah: Evarukdijati, Tegar Nurfitra
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © Antara 2025