Denpasar -Kantor Asing, Persemakmuran & Pembangunan Inggris (FCDO) telah mengeluarkan pembaruan mendesak untuk nasihat perjalanannya untuk Indonesia, memperingatkan warga negara Inggris tentang undang-undang narkoba yang ketat di negara itu dan semakin banyak ancaman karena dipaksa menjadi perdagangan narkoba lintas batas. Langkah ini mengikuti beberapa penangkapan warga negara Inggris di Bali atas tuduhan narkoba yang serius.
Gelombang penangkapan narkoba yang melibatkan warga negara Inggris di Bali
Dalam beberapa bulan terakhir, otoritas Indonesia telah menahan banyak warga negara Inggris karena pelanggaran terkait narkotika:
- Februari 2025: Tiga orang Inggris – JC (37), LE (39), dan PA (31) – ditangkap di Bandara Internasional Ngurah Rai karena berusaha menyelundupkan hampir satu kilogram kokain yang menyamar dalam barang -barang makanan.
- Januari 2025: Seorang pria Inggris bernama Thomas ditangkap di Kuta Utara dengan lebih dari satu kilogram ganja. Penyelidik percaya dia terhubung dengan jaringan penyelundupan internasional yang berbasis di Hongaria dan Thailand.
- Maret 2025: Seorang warga negara Inggris berusia 50 tahun, EJS, ditangkap di Kerobokan karena menerima pengiriman kokain yang diselundupkan oleh kurir Argentina. Pihak berwenang menuduh tautan ke kartel Meksiko yang beroperasi di Bali.
Nasihat perjalanan yang diperbarui menekankan bahaya narkoba
Pada 8 April, FCDO memperbarui panduan resminya untuk menyoroti konsekuensi hukum ekstrem untuk pelanggaran narkoba di Indonesia, di mana hukuman termasuk hukuman penjara yang panjang atau hukuman mati. Penasihat menyatakan:
“Jangan terlibat dengan obat -obatan terlarang. Geng -geng kriminal diketahui memaksa orang menjadi obat -obatan menyelundupkan. Warga negara Inggris telah menghadapi hukuman penjara yang signifikan.”
Penasihat juga menyebutkan bahwa beberapa klub malam di Jakarta dan Bali dapat mendistribusikan narkotika sebagai “sampel gratis,” dan memperingatkan bahwa orang asing sering menjadi sasaran penggerebekan polisi. Jika penggunaan narkoba dicurigai, wisatawan mungkin mengalami urin atau pengujian darah, dengan penangkapan segera untuk hasil positif apa pun.
Bantuan hukum dan dukungan kedutaan terbatas
Kedutaan Besar Inggris di Jakarta mendesak warga untuk belajar tentang sistem hukum Indonesia. Sementara dukungan konsuler tersedia, biaya hukum atau pembayaran informal setelah penangkapan dilakukan “atas kebijakan Anda sendiri,” kata FCDO.