oleh Dames Alexander Sinaga
JAKARTA, 18 Agustus (Xinhua) – Di bawah sinar matahari yang cerah pada hari Minggu, jalan -jalan di seluruh Indonesia dipenuhi dengan orang -orang yang mengibarkan bendera nasional atau berpakaian merah dan putih, ketika negara itu merayakan Hari Kemerdekaan ke -80.
Di sebuah lingkungan di Jakarta Timur, penduduk berkumpul di ruang terbuka untuk upacara pengibaran bendera, diikuti oleh parade, musik, makanan, dan permainan tradisional.
Fransiska Sulistyo, seorang ibu rumah tangga berusia 30 tahun, membawa putranya yang berusia delapan bulan ke festival untuk pertama kalinya.
“Ini hari yang bahagia. Saya memperkenalkan balita saya pada bagaimana kami merayakan Hari Kemerdekaan, dan saya pikir dia benar -benar menikmati suasana,” katanya sambil tersenyum.
Keluarga menyebarkan tenda dan tikar piknik di atas rumput, menikmati semangat liburan. Bagi banyak orang, hari itu membawa makna yang dalam.
“Indonesia, negara saya, adalah berkah. Penting untuk melestarikan tanah air ini, melindunginya, melindungi orang-orangnya dan menghormati keberadaannya,” kata Muhammad Aqil, seorang pensiunan tentara tentara berusia 58 tahun. “Ini selalu merupakan kesempatan yang indah, terutama pawai oleh orang -orang untuk mengekspresikan cinta mereka untuk negara ini.”
Di Jakarta Tengah, helikopter membawa bendera merah-besar-putih melintasi langit sementara pesawat tempur melakukan penerbangan formasi, memperingati kemerdekaan negara. Layar melewati Istana Merdeka, di mana pemerintahan Presiden Prabowo Subianto membuka gerbang bagi ribuan warga untuk apa yang disebut sebagai perayaan Hari Kemerdekaan terbesar yang pernah diadakan di Istana.
Upacara ini menarik ribuan tamu, termasuk pejabat tinggi, mantan presiden Joko Widodo dan Susilo Bambang Yudhoyono, dan utusan asing, yang memuji penampilan udara.
Memimpin upacara pengibaran bendera nasional untuk pertama kalinya sejak menjabat tahun lalu, Prabowo mengenakan pakaian putih tradisional yang dipasangkan dengan Songkok, topi yang juga umum di Malaysia, Singapura, dan Brunei. Pejabat dan tamu lain juga memeluk pakaian tradisional untuk kesempatan ini.
Tim pengibaran bendera tahun ini menampilkan 76 siswa yang mewakili semua 38 provinsi. Di antara mereka, Bianca Alessia Lantang dari Tomohon di Sulawesi Utara dipilih untuk membawa bendera nasional.
Setelah upacara, penyelenggara menawarkan kompetisi jalanan, hiburan langsung, dan suguhan kuliner gratis dari usaha mikro, kecil, dan menengah.
Hari itu ditetapkan untuk diakhiri dengan tampilan kembang api dan Karnaval Independensi United, menampilkan kendaraan hias yang dihiasi dari kementerian dan lembaga pemerintah.