Beranda Nasional Negosiasi tarif AS tidak terpengaruh oleh peran duta besar yang kosong: Kementerian

Negosiasi tarif AS tidak terpengaruh oleh peran duta besar yang kosong: Kementerian

2
0
Negosiasi tarif AS tidak terpengaruh oleh peran duta besar yang kosong: Kementerian


Jakarta (Antara) – Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia Arif Havas Oegroseno menyatakan bahwa posisi kosong Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat tidak akan mempengaruhi proses negosiasi untuk kebijakan tarif timbal balik AS.

Dia menekankan bahwa tim delegasi yang dipimpin oleh Menteri Koordinasi untuk Urusan Ekonomi Airlangga Hartarto mampu bernegosiasi dengan AS dalam pertemuan tingkat tinggi, mengingat posisi tingkat menteri mereka.

“Oleh karena itu, (proses negosiasi) akan menjadi pertemuan tingkat tinggi,” kata Oegroseno selama konferensi pers di sini pada hari Senin.

Dia menjelaskan bahwa posisi Duta Besar Indonesia untuk AS masih kosong karena perubahan baru dalam pemerintahan.

Meskipun demikian, pemerintah tetap optimis tentang proses negosiasi berjalan lancar. Oegroseno percaya masih terlalu dini untuk memprediksi hasil negosiasi, termasuk tarif tarif yang akan disepakati.

Pemerintah Indonesia telah menyiapkan beberapa paket negosiasi untuk dibawa ke diskusi di Washington DC untuk mengatasi kebijakan tarif timbal balik AS.

Menteri Airlangga Hartarto menyatakan bahwa saluran diplomatik adalah solusi terbaik, yang akan menguntungkan kedua belah pihak tanpa menggunakan langkah -langkah pembalasan terhadap tarif timbal balik.

Namun, pemerintah Indonesia pertama -tama akan bertemu dengan para pemimpin negara -negara ASEAN pada 10 April 2025, untuk menetapkan sikap regional terpadu.

“Indonesia akan mendorong beberapa perjanjian dengan beberapa negara ASEAN, dan Menteri Perdagangan akan berkomunikasi dengan Malaysia, Singapura, Kamboja, dan lainnya untuk membuat sikap bersama kami sebagai ASEAN,” kata Hartarto.

Hartarto mencatat bahwa Indonesia akan berusaha untuk meningkatkan impor dan investasi dari AS melalui pembelian minyak dan gas.

Pemerintah juga menyiapkan insentif fiskal dan non-fiskal, seperti mengurangi bea masuk dan pajak tambah nilai untuk mendorong impor dari AS sambil juga mempertahankan daya saing ekspor ke AS.

Berita terkait: Indonesia menanggapi tarif AS dengan negosiasi yang setara dan adil

Berita terkait: Presiden Prabowo, PM Anwar mendiskusikan tarif AS di negara -negara ASEAN

Berita terkait: Trump menampar Indonesia dengan tarif 32 persen

Penerjemah: Bayu, Kenzu
Editor: Primayanti
Hak Cipta © Antara 2025



Source link

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini