Beranda Nasional Muhammadiyah memuji kebijakan pengembangan SDM Presiden Prabowo

Muhammadiyah memuji kebijakan pengembangan SDM Presiden Prabowo

6
0
Muhammadiyah memuji kebijakan pengembangan SDM Presiden Prabowo


Jakarta (Antara) – Ketua umum Muhammadiyah, Haedar Nashir, memuji kebijakan politik Presiden Prabowo Subianto untuk memprioritaskan pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas dalam memperingati peringatan 80 tahun kemerdekaan Indonesia.

“Kami menghargai kemauan politik Presiden Prabowo Subianto untuk fokus pada pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas, mendorong bisnis besar untuk peduli pada bangsa, sepenuhnya mendukung orang -orang biasa, menegakkan kedaulatan nasional, dan terobosan kebijakan lainnya berdasarkan Astacita (delapan tujuan prioritas pemerintah),” katanya di sini pada hari Sabtu.

Dia menekankan bahwa kemerdekaan Indonesia bukan hanya upacara tahunan, tetapi mandat historis yang harus terus ditegakkan sehingga visi mulia pendiri negara untuk memajukan pendidikan dan ekonomi dapat direalisasikan.

“Pujian menjadi Tuhan, selama 80 tahun kemerdekaan Indonesia, ada banyak kemajuan dalam berbagai bidang kehidupan. Pendidikan, kesehatan, sosial, politik, ekonomi, agama, dan aspek kehidupan lainnya menawarkan banyak harapan bagi masa depan Indonesia,” katanya.

Nashir mengingatkan generasi muda, terutama milenium dan Gen Z, bahwa mereka adalah harapan bangsa untuk meneruskan perjuangan Indonesia di era baru kehidupan pasca-modern yang kompleks.

Dia menyatakan harapan bahwa langkah -langkah dan kebijakan politik presiden akan benar -benar mendorong kemajuan bagi bangsa. Dia menekankan bahwa arahan kebijakan ini harus sepenuhnya diimplementasikan demi Indonesia yang bersatu, berdaulat, dan makmur.

Profesor sosiologi di Muhammadiyah University of Yogyakarta semakin menggarisbawahi bahwa keberanian politik presiden tidak boleh tetap berada di tingkat wacana tetapi harus diikuti oleh tindakan konkret dari kementerian dan lembaga pemerintah.

“Yang paling penting, semua kementerian dan lembaga pemerintah, hingga ke tingkat regional, harus mengikuti jejak presiden, membuka jalan bagi jalan baru dan harapan untuk masa depan yang lebih maju bagi Indonesia setelah 80 tahun kemerdekaan,” kata Nashir.

Dia juga mengingatkan bahwa kemerdekaan Indonesia dicapai melalui perjuangan yang panjang dan berkorban dan meminta elit pemerintah untuk membuat mandat konstitusional pedoman utama mereka.

“Mandat rakyat bukanlah sarana untuk pengayaan diri tetapi panggilan untuk melayani,” katanya. “Terutama bagi pejabat tinggi negara itu di semua struktur pemerintah, menjadikan kemerdekaan Indonesia sebagai mandat untuk melayani dengan sepenuh hati dalam melaksanakan mandat konstitusional. Melindungi semua orang Indonesia dengan tanggung jawab penuh untuk menyediakan layanan, bukan menuntut mereka.”

Di tengah tantangan global yang semakin kompleks, Nashir menekankan bahwa komitmen politik yang berorientasi pada masyarakat dan pengembangan sumber daya manusia adalah kunci.

Dia mengundang semua pihak untuk membuat kemerdekaan bukan hanya simbol, tetapi gerakan nyata menuju Indonesia yang dikembangkan.

“Mari kita sadari Indonesia yang bersatu, berdaulat, makmur, dan maju, sebagai tema peringatan 80 tahun kemerdekaan tahun ini,” kata Nashir.

Berita terkait: Prabowo Mengumumkan Rekaman Anggaran Pendidikan IDR757.8 TLN untuk 2026

Penerjemah: Lintang Budiyanti Prameswari, Katriana
Editor: Primayanti
Hak Cipta © Antara 2025



Source link

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini