Purwakarta, W Java (Antara) – Menteri Lingkungan Hanif Faisol Nurofiq telah mendesak pesantrens (Sekolah asrama Islam) di Indonesia untuk melakukan pengelolaan limbah dengan benar untuk mengurangi volume limbah yang dihasilkan di negara ini.
“Semakin banyak limbah yang kami hasilkan, semakin besar tanggung jawab kami adalah menyelesaikan ini,” katanya di acara tindakan pesantren bebas limbah di al-Muhajirin 3 sekolah asrama Islam, Purwakarta, Jawa Barat, pada hari Sabtu.
Nurofiq memberikan contoh sekolah asrama Islam al-Muhajirin, yang memiliki hampir tujuh ribu siswa di semua cabangnya secara total.
“Jika kita berasumsi bahwa setiap orang menghasilkan 0,5 kilogram limbah per hari, maka di al-Muhajirin, tumpukan limbah harian mencapai 3.500 kilogram. Jumlah ini cukup besar,” katanya.
Oleh karena itu, menteri mengundang semua sekolah asrama Islam di Indonesia untuk mengelola limbah dengan benar dan benar, sehingga sejumlah besar limbah dapat dikurangi setiap hari.
Berita terkait: Lansia Belajar Tentang Agama di Raden Rahmat Islamic Boarding School
Dia menguraikan beberapa kebiasaan yang dapat diadopsi, termasuk makan secukupnya untuk mengurangi limbah makanan di Indonesia, yang saat ini menyumbang 50 persen dari total limbah organik di negara ini.
Menteri Nurofiq juga mengundang semua sekolah asrama Islam untuk mengurangi penggunaan produk dengan kemasan sekali pakai.
“Mari kita memutuskan bersama bahwa mulai dari hari ini, kita akan menggunakan gelas yang bisa kita gunakan kembali. Ini sangat penting bagi kita semua untuk mengurangi limbah yang kita hasilkan,” katanya.
Acara hari Sabtu diselenggarakan sebagai bagian dari peringatan Hari Kesadaran Limbah Nasional, yang diamati pada 21 Februari setiap tahun. Acara ini bergabung baik secara online maupun offline oleh ribuan siswa sekolah asrama Islam al-Muhajirin.
Berita terkait: Pendidikan limbah plastik untuk dimasukkan dalam kurikulum sekolah
Penerjemah: Sean Filo, Raka Adji
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © Antara 2025