JAKARTA (Antara) – Kementerian Industri Indonesia akan memberikan pelatihan dalam pemrosesan produk kulit dan alas kaki kepada pekerja industri Sri Lanka, bekerja sama dengan ATK Yogyakarta Polytechnic.
Menteri Industri Agus Gumiwang Kartasasmita diinformasikan di sini pada hari Kamis bahwa berdasarkan data dari buku tahunan alas kaki dunia, Indonesia adalah salah satu dari lima produsen alas kaki teratas: ia menghasilkan 807 juta pasangan pada tahun 2023, dengan 445 juta pasangan diekspor ke berbagai negara.
“Ini menunjukkan bahwa industri tenaga kerja dan alas kaki domestik memiliki produktivitas dan kemampuan yang tinggi,” katanya.
“Peran sumber daya manusia yang kompeten adalah salah satu faktor yang memicu kinerja industri kulit dan alas kaki nasional untuk berhasil bersaing di arena internasional,” tambahnya.
Industri alas kaki Indonesia telah berhasil bersaing di pasar global karena produk-produknya yang berkualitas tinggi, kata Kartasasmita.
Sektor ini tumbuh di belakang permintaan yang cukup tinggi, sehingga memberikan kontribusi yang signifikan bagi ekonomi nasional, tambahnya.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri Kementerian, Masrokhan, mengatakan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pekerja industri untuk bersaing di tingkat global.
“Kolaborasi dengan Sri Lanka ini dapat meningkatkan keahlian sumber daya manusia industri nasional. Ini juga merupakan kesempatan untuk menunjukkan praktik terbaik di Indonesia kepada dunia,” tambahnya.
Didanai sepenuhnya oleh Dewan Pengembangan Ekspor Sri Lanka, pelatihan ini akan diadakan selama dua minggu pada Agustus 2025.
Sebelum pelatihan dimulai, calon peserta akan menjalani pra-tes untuk menentukan tingkat kompetensi mereka, menurut Direktur ATK Yogyakarta Polytechnic, Sonny Taufan.
Sebagai bagian dari serangkaian pelatihan, kunjungan ke industri terkait juga akan dijadwalkan untuk memperkenalkan para peserta ke sistem produksi di Indonesia dan memberi mereka kesempatan untuk mempelajarinya.
ATK Yogyakarta Polytechnic juga membantu mengatur pelatihan penyamakan untuk sumber daya manusia dari industri Tanzania dari tahun 2022 hingga 2024. Pelatihan ini termasuk pelatihan online, pelatihan offline di Polytechnic, dan pengiriman ahli ke Tanzania.
Berita terkait: Widodo mengadakan pertemuan bilateral dengan presiden Sri Lanka
Berita terkait: Indonesia, Sri Lanka Diskusikan Investasi Ekonomi Biru
Penerjemah: Ahmad Muzdaffar Fauzan, Yashinta Difa
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © Antara 2025