Jakarta (Antara) – Indonesia memiliki fondasi sosial yang kuat untuk mengembangkan ekonomi birunya, menurut Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Rachmat Pambudy.
Dia mengatakan pada hari Rabu bahwa angka 2025 dari Indonesia Blue Economy Index (Ibei) mencerminkan basis sosial yang kuat, terutama dalam hal meningkatkan kesejahteraan penduduk pesisir dan memanfaatkan sumber daya laut untuk meningkatkan nutrisi.
Data Ibei menunjukkan kinerja yang kuat di wilayah tengah dan timur Indonesia, terutama Sulawesi, Jawa, dan Maluku. Skor yang lebih rendah dicatat di Kalimantan, Papua, dan bagian dari Sumatra.
Pola ini menyoroti kemajuan dan tantangan yang tersisa dalam mengimplementasikan ekonomi biru di Indonesia, kata Pambudy.
Dia menekankan bahwa pengembangan ekonomi biru sangat tergantung pada kolaborasi lintas-sektoral.
Pambudy juga menyatakan harapan bahwa pembangunan laut Indonesia akan dilakukan secara berkelanjutan, memastikan bahwa generasi mendatang dapat memperoleh manfaat darinya.
“Kami berharap bahwa pembangunan ekonomi biru-termasuk makanan biru yang inklusif dan berbasis sains-dapat membantu mengatasi tantangan di masa depan dengan cara yang berkelanjutan. Mari kita perkuat ekonomi biru dan makanan biru sebagai pilar pertumbuhan masa depan kita,” katanya.
Berita terkait: Bappenas mendesak komunitas global untuk melindungi laut Indonesia
Berita terkait: Yayasan Keamanan Maritim Ekonomi Biru: Bappenas
Penerjemah: M Baqir Idrus Alatas, Mekah Yumna
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © Antara 2025