Jakarta (Antara) – Pemerintah Indonesia berencana untuk membentuk tiga gugus tugas untuk mendukung negosiasi tarif yang sedang berlangsung dengan Amerika Serikat, yang melibatkan koordinasi antara kementerian, lembaga, dan sektor swasta, kata seorang menteri.
“Kami bermaksud menyinkronkan langkah kami dengan bisnis, industri, dan serikat pekerja,” Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mencatat dalam rekaman audio pada hari Rabu.
Pernyataannya mengikuti keputusan Presiden Prabowo Subianto untuk membuat gugus tugas khusus setelah delegasi Indonesia mengadakan diskusi tarif dengan beberapa pejabat senior AS di Washington.
Untuk memajukan negosiasi sambil meminimalkan dampak potensial dari tarif pada pekerjaan dalam negeri, pemerintah akan membentuk gugus tugas untuk negosiasi Indonesia-AS, gugus tugas untuk peluang kerja dan PHK mitigasi, dan gugus tugas untuk deregulasi.
Mengenai pekerjaan, Hadi menekankan bahwa pemerintah akan memberdayakan gugus tugas untuk mengatasi PHK secara komprehensif dengan terlibat dengan pekerja, pengusaha, dan perwakilan industri.
Dia juga menguraikan upaya deregulasi pemerintah, menguraikan bahwa gugus tugas yang ditugaskan akan fokus pada penyederhanaan peraturan untuk menciptakan lingkungan yang lebih ramah investor.
“Kami saat ini mengidentifikasi aspek -aspek utama yang perlu dipertimbangkan dalam upaya deregulasi kami, yang bertujuan untuk meningkatkan iklim investasi dan merampingkan proses memperoleh izin bisnis,” katanya.
Pada tanggal 28 April, Menteri Koordinasi Urusan Ekonomi Airlangga Hartarto menyoroti bahwa delegasi Indonesia, yang dipimpinnya, telah membuat kemajuan yang signifikan dalam negosiasi tarif Indonesia-AS.
Berbicara kepada media setelah memberi pengarahan kepada Presiden Prabowo pada kunjungan Washington, ia mengkonfirmasi bahwa kepala negara telah menyetujui rencana untuk membentuk tiga gugus tugas untuk lebih memajukan pembicaraan yang sedang berlangsung.
“Presiden Prabowo telah menekankan perlunya mengarahkan negosiasi menuju solusi win-win, memastikan bahwa kedua negara menerima manfaat yang sama,” ia menegaskan.
Dia menambahkan bahwa pemerintah AS menanggapi proposal Indonesia secara positif untuk memperkuat hubungan ekonomi bilateral sebagai tanggapan terhadap tarif timbal balik Presiden Donald Trump.
“Pada prinsipnya, proposal Indonesia-diuraikan dalam sebuah surat-diterima dengan baik oleh AS, karena isinya relatif komprehensif,” katanya.
Berita terkait: Raksasa teknologi AS mendukung Indonesia dalam negosiasi tarif
Berita terkait: Menteri Indonesia menguraikan strategi untuk melawan dampak tarif AS
Penerjemah: Mentari D, Tegar Nurfitra
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © Antara 2025
