Jakarta (Antara) – Badan ALM Nasional (Baznas) dari Indonesia telah menyatakan kesiapannya untuk memberikan layanan dan perlakuan penting kepada warga Palestina jika Presiden Prabowo Subianto melanjutkan rencana untuk mengevakuasi seribu orang dari Gaza yang dilanda perang.
“Baznas siap berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menyediakan layanan medis dan pendidikan, terutama untuk anak -anak yang terluka, sakit, dan yatim piatu. Kami sadar bahwa Mesir dan Jordan telah menjadi tuan rumah pengungsi untuk perawatan seperti itu,” kata kepala Baznas Noor Achmad.
Dalam pernyataan resmi yang dikutip di sini pada hari Kamis, Achmad menekankan bahwa beberapa orang di Gaza saat ini menghadapi kondisi kehidupan atau mati, menyatakan, “Mereka bisa mati tanpa akses ke perawatan dan pengobatan.”
Achmad juga membantah klaim bahwa rencana evakuasi Indonesia selaras dengan dugaan niat Presiden AS Donald Trump untuk mengubah demografi Gaza.
“Kita harus membedakan antara evakuasi dan relokasi. Evakuasi pada dasarnya bersifat sementara, yang berarti pengungsi akan kembali ke tempat asal mereka setelah pemulihan,” jelasnya sambil mencatat tidak masuk akal untuk merelokasi 2,2 juta orang Gaza.
Dia kemudian menggambarkan misi yang diusulkan Presiden Prabowo sebagai inisiatif kemanusiaan strategis, terutama mengingat bahwa rumah sakit di Mesir dan Yordania mungkin tidak lagi memiliki kapasitas untuk merawat pasien Palestina tambahan.
Mengingat hal ini, Achmad menggarisbawahi pentingnya memastikan bahwa pengungsi Palestina masuk dan keluar dari Indonesia melalui saluran resmi dan hukum.
“Banyak pasien yang saat ini berada di rumah sakit Mesir memasuki negara itu melalui prosedur tidak resmi. Oleh karena itu, sangat penting bahwa rencana evakuasi kami memastikan proses pengembalian yang sah ke Gaza,” katanya.
Dia kemudian menegaskan kembali kesiapsiagaan Baznas untuk mendukung misi kemanusiaan yang direncanakan, termasuk dengan memberikan bantuan medis.
“Jika perlu, kami siap untuk berpartisipasi. Kami memiliki pengalaman dan mitra yang mampu menawarkan bantuan logistik dan kemanusiaan,” pungkasnya.
Sebelumnya, pada 9 April, Presiden Prabowo menegaskan bahwa Indonesia bersedia dan siap untuk mengevakuasi warga Palestina dari Gaza.
“Indonesia siap menggunakan pesawat untuk mengevakuasi sekitar seribu penduduk di fase awal,” katanya di Jakarta.
Dia mengklarifikasi bahwa para pengungsi tidak akan menjadi penduduk tetap di Indonesia tetapi akan kembali ke Gaza begitu mereka pulih dan tanah air mereka dianggap aman.
Berita terkait: Rencanakan untuk mengevakuasi gaza untuk perawatan, bukan relokasi: FM
Berita terkait: Prabowo merencanakan beasiswa untuk siswa Palestina
Penerjemah: Sean F, Tegar Nurfitra
Editor: Primayanti
Hak Cipta © Antara 2025
