JAKARTA (Antara) – Kepala Badan Makanan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi memastikan bahwa petani lokal akan tetap dilindungi meskipun rencana Presiden Prabowo Subianto untuk mengangkat kuota impor.
Adi menjelaskan bahwa impor akan fokus pada komoditas pangan dengan stok domestik yang tidak mencukupi.
“Komoditas yang akan diimpor hanyalah mereka yang tidak mencukupi. Misalnya, produksi daging lokal tidak dapat memenuhi semua kebutuhan kita,” katanya di sini pada hari Selasa.
Kepala agensi menekankan bahwa arahan Presiden Prabowo mengenai kuota impor bertujuan untuk memperluas peluang bagi importir lokal.
Menurut data proyeksi keseimbangan makanan yang diproses oleh Bapanas, masih ada kekurangan daging ruminansia, seperti daging sapi dan kerbau, untuk memenuhi kebutuhan konsumsi domestik.
Proyeksi keseimbangan makanan lebih lanjut menunjukkan bahwa kedelai dan bawang putih juga harus diimpor dari luar negeri.
Namun demikian, ADI menegaskan bahwa pemerintah terus memprioritaskan produksi pangan domestik.
Berita terkait: Mengangkat kuota impor untuk tidak merugikan industri lokal: Pemerintah
Dia menyatakan bahwa presiden mengakui pentingnya mempertahankan saldo perdagangan dengan menyesuaikan impor berdasarkan permintaan sambil terus mendorong peningkatan produksi dalam negeri untuk memperkuat ketahanan dan kemandirian ekonomi nasional.
Proyeksi yang ditetapkan oleh pemerintah berisi angka yang kredibel sambil tetap bertujuan untuk melindungi kepentingan produsen makanan lokal.
Dia lebih lanjut menegaskan bahwa upaya akan dilakukan untuk memastikan impor tidak akan memiliki dampak yang mengganggu.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan kabinet merah dan putih untuk menghilangkan kuota impor untuk mendukung bisnis, terutama mereka yang memiliki kemitraan global.
Petunjuk Presiden bertujuan untuk mengatasi keluhan dari bisnis yang bermitra dengan perusahaan global, terutama yang dari AS.
Bisnis -bisnis tersebut telah menyatakan keprihatinan bahwa aturan impor di Indonesia menciptakan ketidakpastian dalam proses negosiasi antara perusahaan, yang dapat menyebabkan penundaan.
Berita terkait: Prabowo mendesak akhir untuk mengimpor kuota untuk meningkatkan persaingan bisnis
Penerjemah: Muhammad Halanianto, Raka Adji
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Hak Cipta © Antara 2025