Beranda Nasional Pemerintah mendorong skrining yang mendukung AI untuk mengurangi kanker, kematian ibu

Pemerintah mendorong skrining yang mendukung AI untuk mengurangi kanker, kematian ibu

3
0
Pemerintah mendorong skrining yang mendukung AI untuk mengurangi kanker, kematian ibu


Jakarta (Antara) – Kementerian Kesehatan sedang mengejar pengembangan perangkat ultrasound AI -dipandu untuk meningkatkan akurasi deteksi dan dengan demikian, mengurangi kasus kanker payudara serta kematian ibu dan bayi.

Direktur Jenderal Farmasi dan Perangkat Medis Kementerian, Lucia Rizka Andalusia, mengatakan bahwa perangkat tersebut akan menjadi penting untuk melakukan pemutaran kesehatan di bawah program pemeriksaan kesehatan gratis yang dipromosikan oleh pemerintah.

Teknologi canggih, seperti AI, harus digunakan di perangkat medis untuk memberikan manfaat maksimal bagi publik, tambahnya.

“Harapan kami adalah bahwa Indonesia, sebagai negara dengan populasi lebih dari 280 juta, tidak hanya akan menerima pembelajaran AI dan mesin sebagai pengguna, tetapi kami juga akan berpartisipasi dalam mengembangkannya,” kata Andalusia di sini pada hari Rabu.

Dia mencatat bahwa pemeriksaan menggunakan perangkat ultrasound yang dilengkapi dengan AI diharapkan lebih akurat dibandingkan dengan metode manual.

Dia menambahkan bahwa potensi AI dalam industri perangkat medis dapat dikembangkan, pertama, dengan mengintegrasikan teknologi dengan produk penyaringan. GE Healthcare baru -baru ini meluncurkan dua perangkat ultrasound yang dilengkapi dengan kecerdasan imitasi.

Kedua, katanya, AI dapat digunakan sebagai perangkat medis itu sendiri, misalnya, membaca hasil pemindaian, menerjemahkannya, dan memberikan hasil yang masih perlu divalidasi dan dikuratori oleh manusia.

Menurut Andalusia, jenis teknologi AI ini telah dikembangkan secara luas.

Dia menekankan pentingnya teknologi skrining, mengingat tingginya jumlah kematian ibu dan bayi dan kanker payudara di Indonesia.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan, angka kematian ibu mencapai 189 per 100 ribu kelahiran hidup, sementara kematian bayi dicatat pada 16,85 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2020.

Sementara itu, data statistik kanker global (Globocan) pada tahun 2020 menunjukkan bahwa jumlah kasus kanker payudara baru mencapai 68.858, menyumbang 16,6 persen dari total 396.914 kasus kanker baru di Indonesia. Jumlah kematian yang disebabkan oleh kanker payudara melintasi 22 ribu.

Saat ini, katanya, orang-orang bersaing untuk menemukan metode skrining yang paling hemat biaya, mengingat bahwa jumlah sumber daya manusia medis atau kesehatan tidak banyak berubah, sementara populasi terus meningkat.

Oleh karena itu, ia mengundang para pemangku kepentingan seperti akademisi, misalnya, dari perguruan tinggi radiologi; industri; serta kementerian dan lembaga terkait untuk membantu berinovasi dan mengembangkan metode penyaringan tersebut.

Kementerian juga berusaha memperluas akses publik ke layanan ultrasound karena akses rendah adalah salah satu alasan tingginya jumlah kasus kanker payudara, serta kematian ibu dan bayi.

Selain menyediakan peralatan ultrasound ke pusat kesehatan, kementerian ini juga melatih petugas kesehatan dalam menggunakan dan membaca hasil ultrasound.

Berita terkait: Pemerintah menguraikan lima prioritas utama untuk pemanfaatan AI di Indonesia

Berita terkait: Menteri Kesehatan berupaya mengoptimalkan teknologi dalam layanan kesehatan

Penerjemah: Mekah Yumna Ning Prisie, Yashinta Difa
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Hak Cipta © Antara 2025



Source link

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini