JAKARTA (Antara) – Menteri Investasi Rosan Perkasa Roeslani mengatakan bahwa Bank Pembangunan Baru (NDB) berusaha untuk berpartisipasi dalam pendanaan proyek mulai dari energi terbarukan hingga infrastruktur di Indonesia.
Di Kompleks Istana Presiden di sini pada hari Selasa, ia memberi tahu bahwa NDB, sebuah bank pembangunan multilateral yang diprakarsai oleh negara -negara BRICS, sebelumnya mengadakan diskusi dengan Kementerian Keuangan.
Itu mengundang Indonesia untuk menjadi anggota, mengikuti jejak beberapa negara lain.
Partisipasi Indonesia dalam NDB diharapkan untuk memperkuat kerja sama dengan negara -negara BRICS, terutama dalam hal pendanaan.
Dia mengatakan bahwa belum ada proyek kolaborasi khusus dengan NDB, tetapi salah satu kerja sama yang dibahas adalah di bidang konversi limbah menjadi energi.
NDB memiliki pengalaman dalam membiayai proyek serupa, dan Indonesia telah diundang untuk mengamati implementasi mereka secara langsung, ia memberi tahu.
“Kami juga diundang untuk melihat langsung apa yang telah mereka lakukan karena kebetulan, ini juga sama dengan program kami, yaitu bagaimana kami dapat mengubah limbah menjadi energi yang baik, yang dapat memiliki dampak positif,” katanya.
Selain energi terbarukan, diskusi dengan NDB juga mencakup sektor infrastruktur, tambahnya.
Sementara itu, selama konferensi pers dengan presiden NDB, Dilma Vana Rousseff, Presiden Prabowo Subianto mengumumkan keputusan pemerintah Indonesia untuk menjadi anggota NDB.
“Kami telah diundang untuk bergabung dengan Bank Pembangunan yang baru, dan tim keuangan kami telah menilai kesempatan ini. Setelah berkonsultasi dengan tim, pemerintah Indonesia telah memutuskan untuk bergabung dengan bank pengembangan baru,” katanya di Istana Merdeka di Jakarta.
Keputusan itu diambil sebagai tanggapan atas undangan dari Rousseff, mengingat Indonesia secara resmi menjadi anggota BRICS penuh awal tahun ini.
Berita terkait: Indonesia untuk mengejar keanggotaan bank pembangunan baru
Berita terkait: Prabowo Indonesia menjadi tuan rumah Presiden NDB Dilma Rousseff di Jakarta
Penerjemah: Fathur R, Mentari D, Raka Adji
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © Antara 2025
