Jakarta (Antara) – Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim pada hari Selasa bertukar pandangan tentang perdagangan bilateral dan mengeksplorasi cara -cara yang layak untuk menghilangkan hambatan untuk semakin memperkuat ikatan ekonomi.
Ini diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Sugiono setelah pertemuan bilateral, yang berlangsung sebagai bagian dari agenda konsultasi tahunan Indonesia-Malaysia ke-13, di Istana Merdeka di Jakarta.
“Selama pertemuan bilateral, kami membahas upaya untuk meningkatkan nilai perdagangan kami dan menemukan solusi langsung untuk hambatan yang ada, berharap untuk mengintensifkan ikatan bilateral di sektor perdagangan,” katanya kepada media di istana.
Dia berpendapat bahwa itu sangat penting bagi Indonesia dan Malaysia, sebagai negara tetangga dan sesama anggota Asosiasi Bangsa -Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), untuk meningkatkan hubungan perdagangan, terutama mengingat kebijakan tarif timbal balik Amerika Serikat.
Berbicara tentang kapasitas regional, menteri menyatakan keyakinan bahwa ASEAN memiliki kekuatan yang cukup untuk menahan tantangan perdagangan global.
“Perlu dicatat bahwa kita di ASEAN menemukan kekuatan yang melekat pada populasi gabungan 680 juta kita, yang menghadirkan potensi besar baik sebagai produsen dan konsumen. Jadi mengapa kita tidak memanfaatkan potensi ini sebaik -baiknya?” Kata Sugiono.
Dia berbagi bahwa dia telah menyuarakan sentimen ini selama pertemuan menteri luar negeri ASEAN ke -58, yang diadakan di Kuala Lumpur, Malaysia, dari 8-11 Juli 2025.
Berita terkait: Indonesia, Malaysia membahas RCEP, ikatan bilateral: menteri
“Mari kita bekerja sama lebih dekat untuk memanfaatkan potensi yang kita miliki sepenuhnya,” katanya.
Konsultasi tahunan Indonesia-Malaysia ke-13 yang baru-baru ini diselesaikan menampilkan dua sesi kunci: pertemuan satu-satu antara Presiden Prabowo dan PM Anwar dan makan siang yang melibatkan delegasi dari kedua negara, yang dipimpin oleh kedua pemimpin.
Selain Menteri Sugiono, delegasi Indonesia termasuk Menteri Koordinasi untuk Urusan Ekonomi Airlangsang Hartarto, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Kesehatan Buni Gunadi Sadikin, dan Menteri Luar Negeri Prasetyo Hadi.
Sementara itu, para delegasi Malaysia termasuk Menteri Luar Negeri Mohamad Hasan, Menteri Dalam Negeri Saifuddin Nasution, investasi, perdagangan, dan menteri industri Tengku Zafrul Aziz, dan Menteri Pendidikan Fadhlina Sidek.
Berita terkait: Indonesia, Malaysia untuk bekerja sama di blok laut Ambalat meskipun ada perselisihan
Penerjemah: Genta T/Mentari D, Tegar Nurfitra
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © Antara 2025