Beranda Nasional Pemerintah menegaskan kembali komitmen untuk memajukan hak -hak anak

Pemerintah menegaskan kembali komitmen untuk memajukan hak -hak anak

6
0
Pemerintah menegaskan kembali komitmen untuk memajukan hak -hak anak


PASURUAN, E Jawa (Antara) – Menteri pemberdayaan dan perlindungan anak perempuan Arifah Fauzi telah menegaskan bahwa pemerintah terus mendorong upaya untuk memenuhi hak -hak anak untuk menciptakan generasi yang berkualitas.

“Dalam memenuhi hak -hak anak, kami tidak dapat melakukannya sendiri. Kami membutuhkan dukungan dari semua, terutama orang tua,” katanya di acara peringatan Hari Anak Nasional di Pasuruan, Jawa Timur, pada hari Selasa.

Dia menjelaskan bahwa pemenuhan hak -hak anak termasuk hak -hak sipil, hak untuk pertumbuhan dan pembangunan, hak untuk perlindungan, dan hak untuk berpartisipasi. Itu dimulai dengan pengasuhan yang baik, katanya.

Menurut Fauzi, sebuah analisis yang dilakukan oleh kementeriannya mengidentifikasi tiga penyebab utama kekerasan terhadap anak -anak. Ketiganya adalah pengasuhan yang buruk, penggunaan gadget yang tidak bijaksana, dan faktor lingkungan.

Berdasarkan data kementerian, 16.713 kasus kekerasan telah dicatat di Indonesia sejak 1 Januari 2025. Anak -anak menyumbang 62,8 persen dari korban.

Berdasarkan jenis kelamin, 80,5 persen dari korban adalah perempuan dan perempuan.

Menteri mengatakan bahwa kementeriannya saat ini mempromosikan program untuk membatasi penggunaan gadget anak -anak dengan memperkenalkan kembali permainan tradisional dan memperkuat rasa nasionalisme anak -anak dengan mempromosikan lagu -lagu nasional, dongeng, dan kisah -kisah pahlawan nasional.

Selain itu, mengenai pengasuhan anak, ia menekankan bahwa keluarga diharapkan untuk menanamkan nilai -nilai agama, prinsip -prinsip moral, dan karakter mulia pada anak -anak.

Di 2024 Survei Nasional Anak -anak dan Pengalaman Kehidupan Remaja (Snphar) Oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, 50,78 persen anak -anak berusia 13-17 tahun di Indonesia melaporkan mengalami kekerasan sepanjang hidup mereka.

Jenis kekerasan yang paling dominan adalah pelecehan emosional, dengan 45 dari 100 anak berusia 13-17 tahun yang melaporkan bertemu dengan itu.

Berita terkait: Semua anak layak mendapatkan ruang yang aman, waktu bermain: menteri

Berita terkait: MPR Indonesia meminta dukungan atas hak informasi anak -anak

Berita terkait: KTT Anak -anak untuk membawa tindakan nyata bagi Generasi Masa Depan: Maharani

Penerjemah: Astrid F, Fahmi A, Raka Adji
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © Antara 2025



Source link

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini