Beranda Nasional Menteri mengeksplorasi potensi ekonomi kreatif Yogyakarta

Menteri mengeksplorasi potensi ekonomi kreatif Yogyakarta

7
0
Menteri mengeksplorasi potensi ekonomi kreatif Yogyakarta


JAKARTA (Antara) – Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar mengeksplorasi peluang kolaborasi di antara seni, budaya, dan sektor ekonomi kreatif selama kunjungan ke Istana Presiden Yogyakarta, juga dikenal sebagai Gedung Agung.

“Gedung Agung bukan hanya situs sejarah – ini adalah ruang publik yang hidup. Kita dapat menggunakannya sebagai tahap untuk diplomasi budaya, pameran seni, residensi kreatif, atau laboratorium pendidikan antargenerasi,” kata Irene dalam sebuah pernyataan pers yang diterima pada hari Senin.

Wakil Menteri menggambarkan kunjungan itu sebagai langkah konkret menuju mengaktifkan ruang publik yang berakar pada nilai -nilai lokal dan warisan budaya untuk mendukung ekosistem ekonomi kreatif yang lebih inklusif.

Irene juga mengadakan diskusi dengan manajemen istana tentang cara -cara untuk mengaktifkan ruang dengan cara yang tidak hanya simbolik tetapi juga fungsional dalam memperkuat narasi budaya Indonesia. Sebagai salah satu dari tujuh istana presiden negara itu dan situs warisan nasional yang ditunjuk, Gedung Agung memegang tempat penting dalam sejarah Indonesia.

Didampingi oleh kepala Istana Presiden Yogyakarta Deni Mulyana, Irene mengeksplorasi kolaborasi potensial di masa depan, termasuk program seniman-in-residence, konten pendidikan berbasis museum, dan meningkatkan diplomasi budaya melalui karya-karya kreatif yang berakar pada nilai-nilai lokal.

Staf Khusus Presiden untuk Ekonomi Kreatif, Yovie Widianto, yang juga hadir pada kunjungan tersebut, berbagi perspektifnya.

“Kita dapat menghembuskan kehidupan baru ke ruang sejarah melalui pendekatan kreatif yang beresonansi dengan zaman. Dengan memadukan seni, musik, dan teknologi, tempat -tempat seperti Gedung Agung tidak hanya menjadi monumen di masa lalu tetapi juga simbol inspirasi dari generasi ke generasi,” kata Yovie.

Selama kunjungan, Wakil Menteri Irene dan delegasinya melakukan tur ke Museum Palace; dilihat karya seni asli oleh master Indonesia, seperti Affandi, Soedjojono, dan Basuki Abdullah; dan memeriksa foto -foto presiden sejarah.

Dibangun pada tahun 1824, Gedung Agung menjabat sebagai kediaman Presiden Soekarno ketika Yogyakarta adalah ibukota sementara dari tahun 1946 hingga 1949. Istana telah menjadi tuan rumah lebih dari 65 kepala negara, termasuk Ratu Elizabeth II dan Pangeran Charles.

Berita terkait: Contoh penanganan pariwisata Yogyakarta untuk orang lain: pelayanan

Berita terkait: 163 kuda pacu mengambil bagian dalam Kejuaraan Nasional di Yogyakarta

Penerjemah: Fitra, Azis Kurmala
Editor: Arie Novarina
Hak Cipta © Antara 2025



Source link

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini