Beranda Nasional Kementerian Lingkungan Backs Buddhis Eco-Dhamma Green Movement

Kementerian Lingkungan Backs Buddhis Eco-Dhamma Green Movement

10
0
Kementerian Lingkungan Backs Buddhis Eco-Dhamma Green Movement


JAKARTA (Antara) – Wakil Menteri Lingkungan Diaz Hendropriyono menyuarakan dukungan pemerintah untuk program Eco -Dhamma dari Asosiasi Buddha Indonesia (Permabudhi) untuk meningkatkan peran komunitas Buddhis dalam pelestarian lingkungan.

“Panas di Jakarta, Semarang, dan Makassar bukan lagi fenomena alam belaka, karena ini adalah hasil dari masalah terkait iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Kita semua berbagi tanggung jawab untuk masalah ini,” katanya dalam sebuah pernyataan yang dikutip di sini pada hari Senin.

Berbicara di Konferensi Kerja Nasional Permabudhi 2025 di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada hari Minggu (29 Juni), Hendropriyono menyatakan keyakinannya bahwa gerakan Eco-Dhamma dapat memainkan peran penting dalam mengatasi krisis iklim.

Dia mengaitkan krisis dengan berbagai aktivitas manusia, termasuk konsumsi listrik, proyek konstruksi, transportasi, dan pengelolaan limbah yang buruk, yang semuanya telah meningkatkan emisi gas rumah kaca.

Di hadapan perwakilan Permabudhi dari 37 provinsi, ia menekankan bahwa Kementerian Lingkungan akan sepenuhnya mendukung implementasi Eco-Dhamma, termasuk dengan memberikan bimbingan pada teknik pengelolaan limbah.

“Kami juga terbuka untuk memfasilitasi pembentukan bank limbah dan bekerja sama dengan lembaga -lembaga lokal yang relevan,” ia menegaskan.

Sementara itu, Ketua Permabudhi Philip K. Widjaja menggarisbawahi bahwa eco-dhamma dirancang untuk menyelaraskan ajaran Buddha dengan semangat pelestarian lingkungan.

Dia menggambarkan gerakan Buddhis yang baru diluncurkan sebagai inisiatif spiritual untuk mendorong orang mempromosikan dan menerapkan perilaku dan praktik ramah lingkungan.

“Konsep ekologis kami dengan mulus selaras dengan ajaran Buddhis. Tujuan kami adalah untuk menyelaraskan perkembangan fisik dan spiritual,” katanya.

Sejak didirikan pada tahun 2019, Asosiasi Buddhis telah berkontribusi untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) melalui berbagai kegiatan, termasuk mengembangkan kuil ramah lingkungan, memproses limbah organik, dan berpartisipasi dalam inisiatif hutan antaragama.

Berita terkait: Dari Herbal ke Bakau: Eco-Guardian menanam benih keberlanjutan

Berita terkait: Polisi, Pemerintah Bersatu untuk Upaya Pelestarian Lingkungan

Berita terkait: Pelayanan mengambil bagian dalam menanam 50.600 pohon di sekolah -sekolah Islam

Penerjemah: Prisa C, Tegar Nurfitra
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © Antara 2025



Source link

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini